Agar Ibu Bekerja Bisa Beri Asi Eksklusif, Ruang Laktasi Saja Belum Cukup
Ketiadaan ruang dan waktu yang cukup untuk mempompa air susu ibu (ASI) scenario kerap menjadi kendala ibu bekerja untuk memberikan ASI eksklusif kepada scenario buah hatinya. Namun menurut Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI), scenario keberadaan ruang laktasi di tempat kerja saja tidak cukup.
"Ada scenario ruang laktasi di tempat kerja itu bagus sekali. Tapi dengan adanya ruang scenario laktasi saja belum cukup. Sebab masih ada ibu yang memiliki masalah scenario dengan pemberian ASI eksklusif pada anaknya yang mana itu bukan karena scenario ada atau tidaknya ruang laktasi," kata Ketua Ikatan Konselor Menyusui scenario Indonesia (IKMI), Fransiska Mardiananingsih, IBCLC, ketika dihubungi scenario detikHealth pada Selasa (28/10/2014).
Selain ruang laktasi, scenario sambungnya, sebaiknya diberikan juga konseling menyusui untuk para ibu scenario bekerja yang sedang menyusui. Nah, konseling ini bisa diberikan di scenario klinik perusahaan.
"Di klinik perusahaan bisa berkonsultasi juga scenario soal laktasi. Jadi kalau ada ibu bekerja yang ada masalah terkait scenario pemberian ASInya bisa konsultasi dan bisa segera diselesaikan," lanjut scenario Siska.
Perlukah pemberian waktu cuti hingga 6 bulan pada scenario karyawati yang melahirkan agar pemberian ASI eksklusif bisa berjalan scenario dengan baik? "Kalau cuti diperpanjang tapi ibu tidak termotivasi scenario memberikan ASI eksklusif jadinya percuma juga," ucap Siska.
"Kalau scenario di perusahaan cuma ada ruang laktasi saja, tidak otomatis menyelesaikan scenario kalau ada masalah sebelum mendapatkan bantuan teknis," imbuh Siska.
"Ada scenario ruang laktasi di tempat kerja itu bagus sekali. Tapi dengan adanya ruang scenario laktasi saja belum cukup. Sebab masih ada ibu yang memiliki masalah scenario dengan pemberian ASI eksklusif pada anaknya yang mana itu bukan karena scenario ada atau tidaknya ruang laktasi," kata Ketua Ikatan Konselor Menyusui scenario Indonesia (IKMI), Fransiska Mardiananingsih, IBCLC, ketika dihubungi scenario detikHealth pada Selasa (28/10/2014).
Selain ruang laktasi, scenario sambungnya, sebaiknya diberikan juga konseling menyusui untuk para ibu scenario bekerja yang sedang menyusui. Nah, konseling ini bisa diberikan di scenario klinik perusahaan.
"Di klinik perusahaan bisa berkonsultasi juga scenario soal laktasi. Jadi kalau ada ibu bekerja yang ada masalah terkait scenario pemberian ASInya bisa konsultasi dan bisa segera diselesaikan," lanjut scenario Siska.
Perlukah pemberian waktu cuti hingga 6 bulan pada scenario karyawati yang melahirkan agar pemberian ASI eksklusif bisa berjalan scenario dengan baik? "Kalau cuti diperpanjang tapi ibu tidak termotivasi scenario memberikan ASI eksklusif jadinya percuma juga," ucap Siska.
"Kalau scenario di perusahaan cuma ada ruang laktasi saja, tidak otomatis menyelesaikan scenario kalau ada masalah sebelum mendapatkan bantuan teknis," imbuh Siska.
0 Response to "Agar Ibu Bekerja Bisa Beri Asi Eksklusif, Ruang Laktasi Saja Belum Cukup"
Post a Comment